
![]() |
Kepala SMAN 3 Karawang Hj.Lilis Syidah, S.Pd., M.Pd., saat menyampaikan sambutannya pada acara sosialisasi Program Bangga Kencana di SMAN 3 Karawang, Senin 29 September 2025.(foto: Zenk) |
KARAWANG - Anggota DPR RI Komisi IX, Obon Tabroni, bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, menggelar kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Tahun 2025 serta edukasi pencegahan stunting. Acara ini berlangsung di SMAN 3 Karawang, Senin (29/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Obon Tabroni (Anggota DPR RI Komisi IX sekaligus alumni SMAN 3 Karawang), Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat), Drs. Imam Al-Husaeri, MM (Plt. Kepala DPPKB Kabupaten Karawang), Hj. Lilis Syaidah (Kepala SMAN 3 Karawang), serta jajaran guru, komite sekolah, dan alumni lainnya.
Acara berlangsung meriah dengan penampilan kesenian, pembagian doorprize berupa handphone dan sepeda gunung, serta sesi diskusi dan tanya jawab bersama siswa.
Kepala SMAN 3 Karawang, Hj. Lilis Syaidah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi dari para alumni sekolah yang kini menjabat di lembaga pemerintah, termasuk Obon Tabroni dan Dr. Dadi Ahmad Roswandi.
Menurutnya, SMAN 3 Karawang dipilih sebagai lokasi kegiatan karena reputasi sekolah yang kerap meraih prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
"Antusias siswa sangat luar biasa. Kami berharap edukasi program Bangga Kencana ini dapat memberikan manfaat besar bagi mereka," ujar Hj. Lilis Syaidah kepada awak media.
Sementara itu, Dr. Dadi Ahmad Roswandi menuturkan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh BKKBN dalam menyampaikan informasi seputar kehidupan berkeluarga kepada remaja.
Program Bangga Kencana tidak hanya difokuskan di Karawang, namun juga dijalankan di berbagai kabupaten/kota dengan dukungan mitra kerja DPR RI Komisi IX.
"Kami juga bermitra dengan DPRD, komunitas lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui. Khusus untuk remaja, kami fokus pada program Sekolah Siaga Kependudukan dan Pusat Informasi Kesehatan Reproduksi," jelasnya.
Dadi juga menyoroti pentingnya penanganan stunting di lingkungan sekolah, mengingat tingginya angka migrasi masuk di Karawang. Menurut data yang disampaikannya, angka pencegahan stunting di Kabupaten Karawang saat ini mencapai 17 persen dan terus menjadi perhatian serius pemerintah.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para siswa dapat lebih memahami pentingnya perencanaan kehidupan berkeluarga sejak dini serta menjaga kesehatan reproduksi agar terhindar dari risiko stunting di masa depan.(Zenk)