![]() |
| Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin saat memberikan apresiasi kepada warga di Desa Pemalongan Kecamatan Bajuin Tanah Laut Kalsel beberapa waktu lalu.(foto: ist) |
BANJARMASIN – Suasana berbeda tampak di Desa Pemalongan, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, pada pertengahan Agustus 2025. Tawa anak-anak menggema di lapangan desa, ibu-ibu sibuk menyiapkan jajanan bazar, sementara para pemuda Karang Taruna bergandengan tangan dengan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Selama sepekan, dari 13 hingga 20 Agustus 2025, desa ini menjadi lokasi pelaksanaan program 'MPI Mengabdi, Merak Merah Menginspirasi' yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) UIN Antasari Banjarmasin.
Sekitar 30 mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya hadir sebagai tamu, tetapi benar-benar menyatu dalam kehidupan masyarakat desa. Mulai dari mengajar anak-anak mengaji, membantu membersihkan masjid, hingga meramaikan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI melalui berbagai lomba, bazar, dan kegiatan nonton bareng.
“Kami ingin pengabdian ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi benar-benar menjadi ruang bermakna. Mahasiswa harus hadir, belajar, sekaligus memberi manfaat nyata,” ujar Ketua Umum HMJ MPI, Muhammad Baichaki Maulana, saat ditemui di lokasi kegiatan beberapa waktu lalu.
Kehadiran para mahasiswa disambut hangat oleh masyarakat. Kepala Desa Pemalongan, H. Sugiannor, mengaku terharu melihat semangat mahasiswa yang tulus berbaur dengan warga.
“Anak-anak desa kami sangat senang. Ada yang diajari mengaji, ikut lomba, bahkan nobar bersama. Kehadiran mereka membuat suasana desa lebih hidup. Kami sangat berterima kasih dan berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut,” ungkapnya.
Salah satu warga, Rahmah (37), turut merasakan dampak positif dari kegiatan ini, khususnya bagi anak-anaknya.
“Biasanya kalau disuruh mengaji agak malas, tapi karena ada kakak-kakak mahasiswa, mereka jadi lebih semangat. Kami merasa sangat terbantu,” ujarnya.
Bagi para mahasiswa, program pengabdian ini menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan serta memperkuat nilai gotong royong dan kebersamaan.
Pada akhir kegiatan, suasana haru menyelimuti prosesi perpisahan. Mahasiswa dan warga saling berjabat tangan dan berjanji untuk tetap menjaga silaturahmi.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian mahasiswa bukan hanya sebatas slogan. HMJ MPI UIN Antasari berharap, semangat ini bisa menjadi inspirasi bagi organisasi mahasiswa lainnya untuk terus bergerak, mengabdi, dan memberi makna bagi masyarakat.(bai)

